Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Cara Mengelola Hutang yang Baik dan Benar

Bagaimana Cara Mengelola Hutang yang Baik dan Benar
Bagaimana Cara Mengelola Hutang yang Baik dan Benar 


Bagaimana Cara Mengelola Hutang yang Baik dan Benar Pada kesempatan kali ini Admin mau sharing tentang caraku dalam mengelola utang. Jadi Admin yakin banyak dari pengunjung Blog sekalian yang pernah berhutang mau ke teman saudara bahkan pinjaman online.

Admin sendiri pernah berhutang dan pernah terjebak hutang. Jadi Admin pernah ngerasain bagaimana rasanya perlu uang tapi nggak ada uang.

Oleh karena itu Admin sering banget bikin konten pinjaman online karena Admin ingin membantu kamu yang mengalami masalah keuangan, tapi nggak tahu caranya kayak gimana.

Namun, di sini Admin melihat ada satu masalah yang temen-temen alami yaitu ketika kamu sudah berhasil mengambil pinjaman online, kamu enggak tahu bagaimana caranya bayar hutang pinjaman online tersebut.

Sehingga akhirnya kamu gali lubang tutup lubang dan bahkan dalam beberapa kasus hutangnya makin menggunung dan membuat mereka terjebak dalam hutang.

Maka dari itu pada hari ini Admin akan membahas tentang  bagaimana strategi Admin dalam mengambil hutang agar nantinya kamu tidak terjebak dalam hutang. 

Pengertian Hutang

Sebelum masuk ke pembahasannya, ada baiknya kita tahu apasih sebenarnya pengertian utang.
Utang adalah kewajiban kita membayar kembali apa yang sudah kita terima. Hutang yang sehat itu biasanya diukur dari dua hal: pertama perbandingan hutang terhadap total aset dan yang kedua adalah perbandingan cicilan terhadap total penghasilan kita.

Perbandingan Total Hutang Terhadap Total Aset

Ayo kita bahas satu persatu mulai dari perbandingan total hutang terhadap total aset. Jadi hutang yang dikatakan sehat itu apabila total hutangnya kurang dari 50% aset alasannya adalah Apabila kamu tidak mempunyai penghasilan untuk membayar hutangmu, kamu bisa menjual sebagian dari asetmu untukmenutupi hutang tersebut.

Misalnya saja kamu bisa jual handphone untuk membayar hutang atau kamu jual laptop untuk membayar hutang atau jual kendaraan untuk membayar hutang atau jual rumah untuk membayar hutang.

Yang penting ketika kita punya aset, kita bisa jual untuk melunasi hutang tersebut, Nah coba kamu bayangin kalau kamu total hutangnya lebih daripada total asetnya.  Seluruh aset sudah kamu jual tapi hutangnya masih bersisa.

Keadaan ini tentunya menyulitkan kita,  karena aset kita udah habis aset tapi utangnya masih bersisa.
Oleh karena itu,  sebelum kalian mengambil hutang pastikan kalian memiliki covered aset yang cukup untuk melunasi hutang tersebut, apabila amit-amit kalian tidak mampu bayar cicilannya.

Perbandingan Cicilan Terhadap Hasil

Selanjutnya indikator yang kedua adalah perbandingan cicilan terhadap hasil.  Jadi hutang itu dianggap sehat apabila cicilannya kurang dari 30 % penghasilannya.

Misalnya gaji kita 5 juta, berarti cicilan hutang maksimal itu 1,5  juta. Kalau misalnya penghasilankita 10 juta, maka maksimal penghasilan untuk nyicil itu adalah 30 Juta.

Kurang boleh, lebih jangan kenapa?,  karena hal itu akan mengganggu arus kuangan kita setiap bulannya.

Nah mungkin beberapa dari kita senang kayak gitu ya, ketika mendapatkan pinjaman dengan limit yang besar. Nah, apakah kalian tidak mikir nanti cara bayarnya gimana.

Misalnya nih Admin berhasil mendapatkan limit sampai dengan puluhan juta rupiah dan bahkan cair ke rekening Admin dalam waktu yang sangat cepat.

Sejauh ini Admin mampu untuk membayar cicilannya,  tapi misalnya nih kalau di konten-konten Admin itu, Admin sering melihat juga, kalau misalkan mereka menyuruh limitnya cuma dapat jutaan rupiah, bahkan dalam beberapa kasus limitnya cuman dapat ratusan ribu rupiah.

Nah mungkin untuk mendapatkan limit yang besar ini sebenarnya enak gak enak ya, enaknya bisa memenuhi kebutuhan dalam jangka pendek, tapi dalam jangka panjangnya apakah itu enak?

Jawabannya tentu tergantung dari apakah kamu bisa membayar cicilannya atau tidak. Jadi kalau misalnya kamu akan mengambil hutang pastikan kamu mempunyai penghasilan yang cukup untuk bisa membayar cicilan tersebut setiap bulannya.

Jangan sampai telat atau gagal bayar karena nantinya namamu di OJK tercemar dan nama kamu akan masuk ke dalam blacklist OJK.

Jadi kamu tidak bisa lagi mengambil hutang kedepannya, mengambil KPR jadi susah, mau ngambil kendaraan juga jadi susah gitu ya. Oleh karena ,  jangan sampai telat atau gagal bayar karena salah mengelola  utang.  

Berikutnya Admin akan memberikan sedikit  studi kasus untuk mengetahui pendapat temen-temen terhadap orang yang mengambil hutang.

Sesuaikan dengan Kemampuan Membayar

Dalam cerita ini ada orang namanya Budi, dan dia punya penghasilan sebesar 10 juta rupiah dan saat ini dia mengambil cicilan rumah sebesar 3 juta.

Jadi sebenarnya dia punya uang setiap bulan itu yang bersih 7 juta per bulan dan dia merasa cukup dengan uang tersebut. Dalam perjalanan waktu itu, merasa ingin mengambil cicilan mobil dan cicilan mobilnya itu sebesar 4 juta dalam tempo tiga tahun.

Menurut kalian apakah Budi sebaiknya mengambil mobil ini atau kayak gimana coba berikan pendapat kalian di kolom komentar. 

Nah kalau misalnya kita lihat  studi kasus tadi, Budi  kalau jadi mengambil cicilan mobil tadi berarti kan cicilannya akan naik dari 3 juta menjadi 7 juta.

Apabila kita lihat dari sudut pandang perencanaan keuangan, maka rasio cicilan menjadi 70% dari penghasilan dan ini dianggap kurang sehat.

Mungkin Budi bisa hidup dari 3  juta perbulan, tapi  kebutuhan hidup itu bukan cuma makan dan tempat tinggal.

Kita juga butuh untuk dana darurat investasi dan asuransi kesehatan, apabila terjadi apa-apa dalam kesehatan kita. 

Oleh karena itu, mungkin sebaiknya Budi naik transportasi online dulu atau mungkin kalau dia mau nyicil kendaraan, cicil motor dulu yang tentunya, lebih murah.

Dan dalam tempo singkat ini, mungkin dia bisa nyari penghasilan sehingga ketika nanti penghasilannya naik, berarti cicilan juga bisa terus naik.

Jadi, Budi enggak akan kesulitan, ketika akan mengambil cicilan mobil tadi, jadi disini sebenarnya Admin sih lebih suka, kalau misalnya kalian ada ingin sesuatu untuk tidak mengambil cicilan tapi usahakan bagaimana caranya supaya penghasilan kalian meningkat.

Sehingga nantinya kalian bisa mengambil barang tersebut dengan rasio hutang yang sehat bahkan kalau perlu tidak perlu mengambil cicilan sama sekali.

Asuransi Jiwa

Terakhir saya ingin ngobrol tentang asuransi jiwa, jadi ketika kita mengambil pinjaman di Bank ataupun pinjaman online yang udah besar, kita akan ditawarkan untuk mengambil asuransi jiwa.

Jadi begini temen-temen ketika kita meninggal nanti yang diwariskan itu bukan cuman harta tapi juga hutang. 

Nah asuransi jiwa ini penting banget jadi apabila kita meninggal dalam keadaan utang, asuransilah yang akan menutupi seluruh hutang kita.

Jadi kita tidak akan meninggalkan hutang bagi keluarga kita, sedangkan bagi mereka yang ngambil hutang tanpa asuransi jiwa dan amit-amit nya meninggal dalam keadaan berhutang maka keluarganya akan dipaksa untuk melunasi hutang tersebut.

Tidak masalah kalau misalkan keluarganya ada uang dan mungkin bekerja, maka mereka bisa melunasi dengan gampang.

Bagaimana kalau keluarganya tidak bekerja, masa mereka harus dikejar-kejar debt collector kayak gitu.
Oleh karena itu menurut Admin, ketika kita mengambil hutang kita pastikan untuk mengambil asuransi jiwanya juga.

Memang preminya agak besar sedikit tapi itu baik, bayar lebih mahal sedikit yang penting keluarga yang ditinggalkan bisa hidup dengan lebih nyaman tanpa dikejar-kejar hutang.

Baik, mungkin segitu dulu aja sharing Admin tentang cara mangelola  hutang Bagaimana Cara Mengelola Hutang yang Baik dan Benar, semoga artikel ini dapat bermanfaat, terima kasih.

1 komentar untuk "Bagaimana Cara Mengelola Hutang yang Baik dan Benar "